Tuesday, June 22, 2004

Bridget Jones' wannabe diary

59 kg (approx.), Number of cigarettes 0 (as always), Number of alcohol taken 0 (dittoa), 5672 calories (too heavy breakfast), Boyfriends 0, Potential Boyfriends 0, Number of times imagining of having boyfriend 10, Number of times telling self not to be obsessed by having boyfriend 20, Number of times crying caused by being yelled at by angry mother-daughter-son whose car bumped by me 5, Number of times trying to hide it 5.

Am a strong, easygoing, cool chick. Am not hypersensitive, emotional, deppressed, desperate woman. What a mixed up weekend. Was a car bumped by me. While I was feeling very very bete lately, suddenly must confront angry family. Ggaaaaahhhhh...
Tapi stl cooling down (cape inggris mulu nih), well dipikir2....ngapain jg gw buang2 energi dg ikutan marah2 ya. soalnya kalo marah dibales marah ya ga abis2, malah tambah2 marah gitu loh. kebukti kalo kitanya cool mrk jd turun emosinya kan. yaaaahhhhhhhhhhh itung2 pengalaman deh, yg jelas gw ogah marah2 lagi n bikin musuh kaya kemaren, soalnya kalo gw renungkan lg tampilan mrk sebenernya keluarga baik2 menengah lg bawa nenek2 ke rumah sakit n wajarlah kalo marah2 krn keserempet mobilnya (apalagi retak gitu sementara gw nya gpp). tp gw sebel ama cewe nyolot itu huhhhhhhhhh!!!!!!!!! gak suka! gak suka! gak asik!!! pasti jomblo!!! (eh engga ketang, justru cewe2 nyebelin malah suka laku ama co yg bae banget. itulah hukum alam percintaan. sigh)

Eh untungnya hari minggu menyenangkan, gw merasa sehat dan bahagia :) gimana gak sehat siangnya brenang abis itu makan vegetarian indian ck ck (kalo yg ini mah kejebak) trus nonton film yg asik n ditutup ama maem di gm yg mengenyangkan. abis itu gw bobok utk menghadapi hari senin yg #$%^@*

Btw gw pengen loh nulis kutipan dr traveling pants yg ttg string of little happiness (i like it alot), sayangnya tu buku lg di teja. trus about lena asking how is it to be normal (completely understand you, lena kaligaris=me if i happen to be born in Greece. AS IF!!!!!). oh well.


Friday, June 11, 2004

The Conclusion / Confession

blum niat buat ngelanjutin cerita monster, abis masih bingung endingnya gimana. intinya itu cerita buat edra si anak manja. nahhh apakah sebaiknya ber-ending happy? tragic? satir?

anyway, whatever (influenced by princess diaries). after analyzing the complexities of life in general and MY life especially, i have to conlude (and confess) who the hell care of the complexities if i have a Man. that is, a man who simply loves me (and i love him back) and TOTALLY available to marry, and not some christian guys that i get along so well (D***!).

Tuesday, June 08, 2004

Fedra Monsta

Monster itu dulunya manis, lembut, besar, hangat dan berbulu. Mereka sama sekali tidak mengerikan seperti monster jaman sekarang (itupun kalau kau pernah melihat mereka. Tapi orangtuamu pasti bilang padamu kalo monster itu seram!). Mereka sama bagusnya seperti makhluk lain seperti kucing anggora atau anjing pudel misalnya. Tapi itu dulu...

Suatu pagi yang cerah, di Desa Monsta yang indah dan damai, lahirlah se...(ekor? orang? buah?) monster yang cantik. Benar-benar cantik, tidak hanya manis. Ibu Imi sampai menangis melihat anaknya begitu cantik. Matanya coklat bening dan bulunya merah muda bercampur ungu berkilau dan sangat lembut. Ayah Eri memberinya nama Fedra, karena kedengarannya begitu puitis seperti nama bidadari.

Fedra tumbuh menjadi monster kecil kesayangan Desa Monsta. Sebagian karena sudah lama tidak ada bayi yang lahir di desa itu dan sebagian lagi tentu saja karena bulu merah muda ungu nya yang mempesona.

(dah dulu ah gw mo pulaaaanggg...sudah jam enaaaaaaammmm...banyak cinta buat kamuuuuu)